Sabtu, 03 Maret 2012

Pengantar Energi Tenaga Panas Matahari

Featured image
    Pengantar
    Listrik tenaga surya diperoleh dengan melalui sistem photo-voltaic. Photo-voltaic terdiri dari photo dan voltaic. Photo berasal dari kata Yunani phos yang berarti cahaya. Sedangkan voltaic diambil dari nama Alessandro Volta (1745 - 1827), seorang pelopor dalam pengkajian mengenai listrik. Sehingga photo-voltaic dapat berarti listrik-cahaya. Belakangan ini, photo-voltaic lebih sering disebut solar cell atau sel surya, karena cahaya yang dijadikan energi listrik adalah sinar matahari.

    Sel surya merupakan suatu pn junction dari silikon kristal tunggal. Dengan menggunakan photo-electric effect dari bahan semikonduktor, sel surya dapat langsung mengkonversi sinar matahari menjadi listrik searah (dc).

    Silahkan baca selengkapnya 


    Melihat prinsip kerja sel surya lebih dekat

    Menjelang kenaikan harga BBM dan setelahnya, Blog ini dibanjiri oleh pengunjung yang rata-rata hendak mengetahui lebih jauh apa dan bagaimana sel surya yang konon dipercaya menjadi sumber energi di masa depan, menggantikan aneka sumber energi fosil. Dikarenakan informasi yang berkembang di tengah masyarakat bahwa bahan bakar fosil akan segera menipis, ditambah dengan kenaikan gila-gilaan harga minyak mentah dunia, agaknya sudah timbul perlahan-lahan kesadaran energi dan sikap ramah terhadap pemakaian energi, terutama listrik.

    Silahkan baca selengkapnya

PAKET PLTS TIPE RS


LAMPU LED: SEBUAH ALTERNATIF HEMAT LISTRIK

Lampu LED adalah Lampu masa depan ( Teknologi ) yang SUPER HEMAT dan RAMAH LINGKUNGAN , dan juga SANGAT TAHAN sampai dengan 10 Tahun

Keunggulan Lampu LED

- Menghemat uang dan energi dengan lampu LED. Umumnya LED membutuhkan 0,1 Watt. Konsumsi yang sangat rendah ini mempunyai arti biaya listrik yang menurun drastis (biaya listrik untuk pencahayaan dapat turun 7-10 kali lipat!).
- Umur pakai rata-rata LED adalah 100.000 jam! Sebuah lampu LED biasa bias bertahan sampai 50.000 jam. Hal ini berarti lampu tersebut bias dipakai selama 10 tahun jika dipakai 12 jam sehari. Bandingkan dengan lampu pijar yang hanya bertahan 500-1000 jam, lampu halogen yang hanya bertahan 2000 jam dan lampu neon yang hanya bertahan 10.000 jam.
- Umur pakai yang sangat panjang dari lampu LED akan menghapus semua biaya perawatan anda. Anda tidak perlu lagi mengganti lampu selama bertahun-tahun.
LED mengubah hamper semua energi menjadi cahaya, menjadikannya sumber cahaya yang sangat efisien. LED membangkitkan hanya 30% panas disbanding teknologi pencahayaan biasa. Dengan panas yang rendah, LED aman untuk disentuh dan tidak menghasilkan sinar UV yang berbahaya.
- LED ramah lingkungan dan dibuat dari bahan yang tak beracun, tidak seperti lampu neon yang mengandung raksa। Untuk mengetahui dari apa LED dibuat, lihat Tutorial LED kami.
Contoh kasusnya sbb:
Sebuah pabrik garment yang yang membutuhkan penerangan 20 jam perhari akan melakukan penggantian 1000 unit lampu TL Biasa ukuran 40 watt - 120 cm dengan Lampu TL LED. Harga Lampu LED saat ini adalah Rp. 550.000/ Unit. Ini berarti untuk melakukan penggantian terhadap 1000 unit lampu tersebut dibutuhkan investasi paling sedikit: Rp. 550.000.000!!!!!! Apakah langkah ini cukup feasible?
Mari kita coba analisis feasibility-nya:
1. Harga 1000 unit Lampu LED = Rp. 550.000.000,-
2. Perbandingan Konsumsi LIstrik antara Lampu TL biasa dengan LED adalah sbb:
- Untuk Lampu TL Biasa: 1000 x 40 watt x 20 jam = 800Kwh/ hari
Jika tarif per Kwh untu8k industri = Rp. 900, maka dalam setahun tarif listrik yang harus dibayar adalah: 800 x 900 x 365 = Rp. 233.600.000
- Untuk Lampu TL LED: 1000 x 15 watt x 20 jam = 300Kwh/ hari
Jika tarif per Kwh untu8k industri = Rp. 900, maka dalam setahun tarif listrik yang harus dibayar adalah: 300 x 900 x 365 = Rp. 87.600.000
Selisih tarif dalam 1 tahun = Rp. 233.600.000 - Rp. 87.600.000 = Rp. 146.000.000,- Sekarang kita hitung ROI-nya sbb:
Dengan pemakaian selama 20 Jam perhari dan 365 hari pertahun, maka ROI dari Investasi penggantian Lampu Tl biasa menjadiu Tl LED akan mencapai BEP dalam waktu 3, 8 Tahun ( Rp. 550.000.000/ 126.000.000)

PRINSIP KERJA SEL SURYA


Sel surya merupakan suatu devais semikonduktor yang dapat menghasilkan listrik jika diberikan sejumlah energi cahaya. Proses penghasilan energi listrik itu diawali dengan proses pemutusan ikatan elektron pada atom-atom yang tersusun dalam kristal semikonduktor ketika diberikan sejumlah energi (hf). Salah satu bahan semikonduktor yang biasa digunakan sebagai sel surya adalah kristal silikon.
kristal
[Sketsa penampang dua dimensi dari kristal silikon.]
» SEMIKONDUKTOR TIPE-P DAN TIPE-N
Ketika suatu kristal silikon di-doping dengan unsur golongan kelima, misalnya arsen, maka atom-atom arsen itu akan menempati ruang diantara atom-atom silikon yang mengakibatkan munculnya elektron bebas pada material campuran tersebut. Elektron bebas tersebut berasal dari kelebihan elektron yang dimiliki oleh arsen terhadap lingkungan sekitarnya, dalam hal ini adalah silikon. Semikonduktor jenis ini kemudian diberi nama semikonduktor tipe-n. Hal yang sebaliknya terjadi jika kristal silikon di-doping oleh unsur golongan ketiga, misalnya boron, maka kurangnya elektron valensi boron dibandingkan dengan silikon mengakibatkan munculnya holeyang bermuatan positif pada semikonduktor tersebut. Semikonduktor ini dinamakan semikonduktor tipe-p. Adanya tambahan pembawa muatan tersebut mengakibatkan semikonduktor ini akan lebih banyak menghasilkan pembawa muatan ketika diberikan sejumlah energi tertentu, baik pada semikonduktor tipe-n maupun tipe-p.
tipenp
[Semikonduktor tipe-p (kiri) dan tipe-n (kanan).]
bandnp
[Diagram pita energi semikonduktor tipe-p (kiri) dan tipe-n (kanan).]
» SAMBUNGAN P-N
Ketika semikonduktor tipe-p dan tipe-n disambungkan maka akan terjadi difusi holedari tipe-p menuju tipe-n dan difusi elektron dari tipe-n menuju tipe-p. Difusi tersebut akan meninggalkan daerah yang lebih positif pada batas tipe-n dan daerah lebih negatif pada batas tipe-p. Batas tempat terjadinya perbedaan muatan pada sambungan p-n disebut dengan daerah deplesi. Adanya perbedaan muatan pada daerah deplesi akan mengakibatkan munculnya medan listrik yang mampu menghentikan laju difusi selanjutnya. Medan listrik tersebut mengakibatkan munculnya arus drift. Namun arus ini terimbangi oleh arus difusi sehingga secara keseluruhan tidak ada arus listrik yang mengalir pada semikonduktor sambungan p-n tersebut.
deplesi
[Diagram energi sambungan p-n dan munculnya daerah deplesi.]
Lantas, bagaimana elektron-elektron yang terlepas dari atom-atom kristal semikonduktor dapat mengalir sehingga menimbulkan energi listrik?
Sebagaimana yang kita ketahui bersama, elektron adalah partikel bermuatan yang mampu dipengaruhi oleh medan listrik. Kehadiran medan listrik pada elektron dapat mengakibatkan elektron bergerak. Hal inilah yang dilakukan pada sel surya sambungan p-n, yaitu dengan menghasilkan medan listrik pada sambungan p-n agar elektron dapat mengalir akibat kehadiran medan listrik tersebut.


[Kurva I-V sel surya pada keadaan gelap dan diberikan cahaya.]
Ketika semikonduktor sambungan p-n disinari maka akan terjadi pelepasan elektron dan hole pada semikonduktor tersebut. Lepasnya pambawa muatan tersebut mengakibatkan penambahan kuat medan listrik di daerah deplesi. Adanya kelebihan muatan ini akan mengakibatkan muatan ini bergerak karena adanya medan listrik pada daerah deplesi. Pada keadaan ini, arus drift lebih besar daripada arus difusi sehingga secara keseluruhan dihasilkan arus berupa arus drift, yaitu arus yang dihasilkan karena kemunculan medan listrik. Arus inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh sel surya sambungan p-n sebagai arus listrik.